SCM 4.0 Digitalisasi SCM dan Logistik

SCM 4.0 Digitalisasi SCM dan Logistik

 

Pendahuluan

industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisikinternet untuk segalakomputasi awan, dan komputasi kognitif.

Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk segala (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan. Lewat komputasi awan, layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nila

Prinsip rancangan

Ada empat prinsip rancangan dalam Industri 4.0. Prinsip-prinsip ini membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengimplementasikan skenario-skenario Industri 4.0.[1]

·         Interoperabilitas (kesesuaian): Kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan satu sama lain lewat Internet untuk segala (IoT) atau Internet untuk khalayak (IoP).

o    IoT akan mengotomatisasikan proses ini secara besar-besaran[8]

·         Transparansi informasi: Kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data sensor. Prinsip ini membutuhkan pengumpulan data sensor mentah agar menghasilkan informasi konteks bernilai tinggi.

·         Bantuan teknis: Pertama, kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia dengan mengumpulkan dan membuat visualisasi informasi secara menyeluruh agar bisa membuat keputusan bijak dan menyelesaikan masalah genting yang mendadak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu manusia secara fisik dengan melakukan serangkaian tugas yang tidak menyenangkan, terlalu berat, atau tidak aman bagi manusia.

·         Keputusan mandiri: Kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan sendiri dan melakukan tugas semandiri mungkin. Bila terjadi pengecualian, gangguan, atau ada tujuan yang berseberangan, tugas didelegasikan ke atasan.

Dampak Industri 4.0

Industri 4.0 akan mempengaruhi banyak bidang, terutama:

1.     Model layanan dan bisnis

2.     Keandalan dan produktivitas berkelanjutan

3.     Keamanan TI: Perusahaan seperti SymantecCisco, dan Penta Security sudah mulai membahas masalah keamanan IoT

4.     Keamanan mesin

5.     Penjualan pabrik

6.     Siklus hidup produk

7.     Industri Manufaktur: Perubahan masal pabrik menggunakan IoT, Pencetakan 3D dan Pembelajaran Mesin

8.     Rantai nilai industri

9.     Pendidikan dan skill pekerja

10. Faktor sosio-ekonomi

Pengertian SCM

 

Supply Chain Management (SCM) adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi , logistik dan pengolahan informasi mulai dari customer hingga supplier.Untuk penjelasan singkatnya Supply Chain Management (SCM) adalah mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan proses berubahnya bahan baku menjadi sebuah produk. Pihak yang ikut serta adalah yang bertanggung jawab untuk memberikan barang – barang jadi hasil produksi ke customer pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.

Komponen SCM

Supply Chain Management memiliki 3 Komponen, yang di antaranya adalah Upstream Supply Chain Management yaitu sebuah proses dimana perusahaan mendapatkan supplier dari pihak luar untuk mendapatkan bahan baku. Kemudian komponen yang kedua adalah Internal Supply Chain Management yaitu sebuah proses dimana terjadinya perubahan dari bahan baku menjadi sebuah produk jadi. Komponen terakhir SCM adalah Downstream Supply Chain Managament yaitu sebuah proses dimana pendistribusian barang oleh perusahaan ke customer yang dimana biasanya dilakukan oleh eksternal distributor.

Proses SCM

Berikut ini adalah proses pada Supply Chain Management (SCM) yang dilibatkan dalam SCM.


 Customer

Pada sebagian perusahaan,customer merupakan mata rantai pertama yang memberi order. Customer memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan dengan menghubungi departemen sales perusahaan tersebut. Informasi penting yang terdapat dalam pesanan tersebut diantaranya seperti tanggal pengiriman produk dan jumlah yang diinginkan untuk produk yang dipesan.

Planning

Setelah custumer membuat pesanan yang diinginkan, Planning department akan mempersiapkan perencanaan produksi untuk memproduksi produk yang dibutuhkan oleh customer. Pada tahap ini, departemen planning juga menyadari akan adanya kebutuhan terhadap bahan baku dan bahan – bahan pendukungnya.

Purchasing

Setelah menerima perencanaan produksi, dalam hal ini adalah kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya, Departemen pembelian atau Purchasing Departemen Akan melakukan pemasukan bahan mentah dan bahan pendukungnya serta menetapkan tanggal penerimaan dan jumlah yang dibutuhkan.

Inventory

Bahan mentah dan bahan pendukung yang telah diterima oleh pabrik akan diperiksa kualitas dan ketepatan jumlahnya kemudian disimpan didalam Gudang untuk kebutuhan produksi.

Production

Bagian produksi akan menggunakan bahan mentah dan bahan pendukung yang dipasok oleh supplier tersebut untuk melakukan proses produksi hingga menghasilkan barang jadi yang dibutuhkan oleh customer. Barang jadi yang telah diproduksi ini kemudian dimasukan ke gudang dan siap untuk dikirim ke customer sesuai dengan jadwal yang di tentukan.

Transportation

Departemen pengiriman atau Shipping akan mengatur waktu keberangkatan barang jadi ( Finished Products ) yang di Gudang tersebut dengan jadwal yang diinginkan oleh customer.

 

gambar proses scm

Potensi dan Tantangan Internet of Things (IoT) dalam Sektor Logistik


Beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa IoT memberikan berbagai kemudahan kepada perusahaan atau para pelaku bisnis yang mengadopsinya.

Bisnis jasa transportasi logistik memiliki masa depan yang sangat menjanjikan, salah satunya karena ekspektasi publik terhadap kualitas layanan menjadi tolak ukur penting bagi pebisnis jasa berbagai moda, baik lokal maupun internasional.

Sektor jasa logistik dan transportasi saat ini terus berlomba memberikan layanan yang berfokus bukan hanya pada keselamatan, tapi juga kecepatan dan ketepatan. Sebab itu, kebutuhan pada presisi data menjadi keniscayaan bagi pebisnis.

Pada sektor bisnis yang bergerak di bidang distributor, retail, dan jasa pengiriman, penerapan IoT   akan menghubungkan setiap pengguna aplikasi. Contohnya, aplikasi khusus untuk pengemudi, pelanggan, dan pihak distributor. Dengan penerapan IoT biaya operasional perusahaan akan jauh lebih murah. Hal ini, dikarenakan seluruh manajemen yang ada akan mendapatkan efisiensi dari sistem IoT.

Sebagai sebuah negara yang berkembang, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bagi bisnis IoT. Pertumbuhan teknologi yang pesat di Indonesia mendorong tingginya permintaan terhadap teknologi IoT.

Sebagai regulator, Kominfo senantiasa mendukung perkembangan IoT dengan memperkuat jaringan internet. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan membangun Palapa Ring agar konektivitas terjaga dengan baik. Kominfo juga tengah menyusun kajian regulasi tentang IoT, dari sisi konektivitas dan konten, serta terus mendukung pertumbuhan startup IoT.

Indonesia memiliki potensi yang besar untuk bisnis IoT, namun di sisi lain pengembangan IoT sendiri menghadapi banyak tantangan. Salah satunya,  karena pengembangan IoT tersebut belum sejalan dengan ketersediaan jaringan internet untuk mendukung IoT di Indonesia. Untuk mendukung IoT, diperlukan jaringat internet yang handal, tersebar luas sehingga mudah diakses dimana saja.

Disusun Oleh : 

Muhammad Anis 1111600024 Prodi Teknik Elektro, Institut Teknologi Indonesia, Tangerang Selatan

Daftar Referensi :

https://supplychainindonesia.com/manfaat-internet-of-things-dan-potensinya-dalam-sektor-logistik-dan-transportasi/

https://sis.binus.ac.id/2016/12/15/pentingnya-supply-chain-management-dalam-proses-bisnis/

https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0#:~:text=Industri%204.0%20adalah%20nama%20tren,4.0%20menghasilkan%20%22pabrik%20cerdas%22.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Industrial Gas Turbine: System Control, Instrumentation, and Electrical

5G di Indonesia